Bainstrahan Kemhan Gelar FGD Rumusan Ancaman Peperangan Hibrida, Sebagai Upaya Jaga Keselamatan Bangsa


 
Jakarta – FBIPOST 

Focus Group Discussion (FGD) tentang Rumusan Ancaman Peperangan Hibrida diharapkan dapat memperoleh kesamaan persepsi dan bahan rumusan tentang ancaman hibrida sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah dalam menyusun kebijakan pertahanan negara, khususnya sebagai upaya dalam menjaga keselamatan bangsa, serta kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu dikatakan Kepala Bainstrahan Kemhan Mayor Jenderal TNI Yudi Abrimantyo dalam amanatnya yang disampaikan oleh Kepala Pusat Informasi Strategis Pertahanan Bainstrahan Kemhan Brigadir Jenderal TNI Robi Herbawan, di Jakarta, Jumat (18/8).



Rangkaian FGD diisi dengan paparan yang disampaikan oleh Dir Tekindhan Ditjen Pothan Marsma TNI Dedy Laksmono tentang penguatan industri pertahanan menghadapi perang dagang dan Direktur A Bais TNI Brigjen TNI Joko Suparyoto memaparkan materi tentang ancaman nir keamanan. Sementara itu, Kombes Pol H. Joseph Ananta Pinora dari Baintelkam Polri memaparkan materi berjudul ”Competitive Intelligence Dalam Revolusi 4.0 di Indonesia”.

Pemateri berikutnya yakni Brigjen TNI Ahmad Faisal dari Pusziad yang membahas tentang ancaman senjata nuklir, biologi, dan kimia serta Tengku Abdurrahman dari BIN yang memaparkan materi tentang rumusan peperangan hibrida.

FGD Rumusan Ancaman Peperangan Hibrida dihari kedua ini mengundang perwakilan dari Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis TNI, Badan Intelijen Keamanan Polri, Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, serta Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kemhan.*

 Advertisement Here
 Advertisement Here