Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Depan gedung DPRD Kota Mojokerto

 

Mojokerto - FBIPOST


Aksi unjuk rasa dalam rangka menolak kenaikan harga BBM juga terjadi di kota Mojokerto, Rabu (7/9/2022). Pesertanya sekitar 150 orang dari Aliansi Mahasiswa Mojokerto (HMI, IMM, GMNI, PMII) yang tergabung dalam Cipayung Plus Mojokerto dan Aliansi BEM Mojokerto Raya. Mereka menyuarakan tuntutannya di depan pintu keluar Kantor DPRD Kota Mojokerto, Jl. Gajah Mada nomor 145 Kota Mojokerto. 


Sebelum melakukan unjuk rasa, massa aksi dari para mahasiswa ini menggunakan tempat parkir Angkot di Terminal Kertajaya Mojokerto sebagai titik kumpul. Selanjutnya massa aksi melakukan konfoi menggunakan kendaraan bermotor roda dua melewati Jalan Raya Jabon - Simpang Empat Kenanten - Jalan Jayanegara - Jalan Pahlawan - Jalan Gajah Mada dan Jalan Benteng Pancasila. 




Dari Jalan Benteng Pancasila mereka berjalan kaki menuju ke depan Kantor DPRD Kota Mojokerto. Sepanjang perjalanan, mereka mendapat pengawalan Lantas Polres Mojokerto Kota 

Dalam aksinya Aliansi Mahasiswa ini menyampaikan 3 tuntutan yaitu:
1. Menuntut DPRD Kabupaten/Kota mengusulkan pencabutan kebijakan pemerintah terkait naiknya harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat khususnya kelas bawah, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi Covid-19.

2. Mengawal penyaluran BBM bersubsidi Dari Pusat ke daerah secara transparan
serta tepat sasaran.

3. Menuntut dibuatnya Perbup/Perwali berkaitan dengan penyetabilan Ekonomi
daerah, penekanan inflasi lokal dan persoalan ekonomi masyarakat yang lain. 

Mereka juga membawa pamflet yang bertuliskan tentang penolakan kenaikan harga BBM seperti: 

- Benar-benar miskin, ho oh tenan.
- BBM naik Presiden turun.
- Tolak kenaikan harga BBM.
- Ojo sembrono ngundakno harga BBM.
- Orang kaya disubsidi orang miskin di bui, Turunkan harga BBM, Rakyate yo dipikirno, Rakyat juga manusia, Ojo bandingke karo wong nduwe September menghitam.
- BBM naik rakyat semakin menjerit, turunkan harga BBM. 



Secara bergantian massa aksi ini juga melakukan orasi yang disertai dengan pembakaran ban mobil bekas. Mereka menyuarakan bahwa kedatangan Aliansi Mahasiswa ke kantor DPRD Kota Mojokerto adalah untuk kepentingan rakyat. 

Setelah dinaikkannya harga BBM menjadi Rp.10.000,- dan akan diberikan BLT sebesar Rp. 600.000,-, itu tidak akan membantu masyarakat bawah, karena tidak dibarengi dengan adanya lapangan kerja. Menaikkan harga BBM bersubsidi memiliki multi effect  seperti inflasi yang tinggi, turunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya angka kemiskinan. Sementara pada sisi lain terdapat persoalan yang selalu terjadi setiap tahun yaitu penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran dimana orang mampu/kaya tapi banyak menikmati BBM bersubsidi ketimbang orang kurang mampu. 

Pada kesempatan itu massa aksi ditemui oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto (Sunarto), yang didampingi Wakil Ketua 2 DPRD Kota Mojokerto (Junaidi Malik) serta Sekdakota Mojokerto (Gaguk Tri Prasetya).


(Agus Buyut)


 Advertisement Here
 Advertisement Here