Ibu Kota Kecamatan Bacan Timur Tengah Desa Bibinoi Kembali Dikepung Banjir Luapan Air Gunung.

 


Fbipost - Halsel


Banjir kembali merendam ratusan rumah warga di Desa Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah (BTT) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara terjadi pada hari selasa.tanggal 30 - 8 - 2022.


Desa bibinoi ibu kota kec bacan timur tengah, yang juga Kampung halaman Gubernur Maluku Utara dan Wakil Bupati Halsel  itu diterjang banjir akibat intensitas hujan tinggi yang terus mengguyur Desa bibinoi sejak  pukul 14.00 Wit hingga malam ini hujan juga belum reda.


Banjir rombongan yang mengepung desa bibinoi tersebut,mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air hampir -+ 1 meter atau setinggi paha orang dewasa.guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan warga dihimbau agar mengungsi di tempat yang aman atau di  daerah ketinggian.mengingat  sampe sekarang rumah mereka masih terendam air. 



Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh awak media fbinews, di lapangan menyebutkan bahwa banjir terjadi sekitar pukul 13.00 Wit siang tadi akibat hujan deras yang mengguyur Desa Bibinoi dan sekitarnya,.banjir tersebut akibat luapan air hujan dari gunung yang mengalir ke pemukiman   warga



Selain rumah warga, bangunan Sekolah SD, SMP, SMA serta dua Masjid juga ikut terendam air, dan kondisi ini menyebabkan aktivitas warga terisolir.


Banjir ini dari atas gunung turun kemudian masuk ke rumah akibat hujan deras.sejak  siang sekitar pukul 14.00 (WIT), dan saat ini seluruh rumah warga desa bibinoi  terendam banjir dan kami harap pihak terkait untuk dapat memperhatikan ini. Ungkap camat bacan timur tengah Hari purnomo.St. saat kami.hubungi via whatsap.


Lanjut camat Hari,  mengungkapkan bahwa saat ini seluruh warga yang rumahnya terendam air semuanya mengungsi ke tempat yang aman.karena mengingat hujan sampe sekarang masih belum reda,dan kami juga takut dengan kali yang ada,karena sangat  dekat dengan kampong.ucap Camat Hari.



 Kami cuma takut air kali meluap sebab sampai malam ini hujan masih terus terjadi,dan masih lebat,sehingga terpaksa semua warga naik ditempat ketinggian,guna mengantisipasi hal hal yang tidak dinginkan bersama,tutup camat Hari 

(haya)

 Advertisement Here
 Advertisement Here